Haaiiiii.......
I'm coooomiing...
Hmm.. mumpung Indonesia lagi demam boyband & girlband saya mau ikutan ngepost tentang band nih,kalian pasti udah pada tau semua deh kalo saya sebut tentang band yang satu ini. pasti kenal, yakin deh *maksa*, itu loh band yang udah membahana badai di Indonesia hoho kita panggilkan langsung aja yaa siapa lagi kalo bukan "TAMBAAAAL BAAND" *ditimpuksepatu*
hehe bengkel maksud saya, tau ga kegiatan di bengkel? yang cewe pasti jarang tau yakan yakan yakan???? Yuks kita intip aja yuk.. tenang ga bakal bintitan kok ;)
nih ria punya laporan tentang band tsb eh bengkel maksudnya hehe lihat aja yuk langsung check it out..
BAB I
PENDAHULUAN
Mungkin memang sudah tidak asing lagi apabila kita menemukan sebuah bengkel di pinggir-pinggir jalan pada keramaian kota, namun tidak banyak orang yang dapat mendirikan sebuah bengkel karena dalam mendirikannya tidaklah semudah dalam membuka usaha penjualan pakaian, barang elektronik, dsb yang hanya tinggal menjual kembali barang yang dia beli tanpa memusingkan proses pembuatannya. Berbeda dengan usaha tersebut, jika kita ingin membuka sebuah usaha bengkel, haruslah kita memiliki keahlian dan keterampilan yang cukup bagus dalam bidang otomotif dan harus terus memperbaharui serta mengembangkan keahliannya seiring dengan munculnya produk-produk otomotif baru yang tentunya memiliki perkembangan dalam mesin yang digunakan. Keahlian tersebut juga sangatlah asing terutama bagi kaum hawa yang pada umumnya tidak tertarik dalam bidang tersebut, oleh karena itu kami menentukan untuk memilih usaha bengkel sebagai objek pengidentifikasian usaha.
Pengeksposan jenis usaha ini pun jarang
ditemui di media massa, sehingga jika kita ingin mengetahui lebih banyak
tentang usaha ini haruslah mencari tahu langsung dari orang yang memahami
bidang ini agar lebih jelas dan pasti jawabannya. Karena tidak sembarangan
orang yang mengerti tentang ilmu mekanik di bidang otomotif ini.
Pada awalnya, kami sama sekali tidak memiliki
niat untuk memilih bengkel sebagai objek dari pengidentifikasian ini, namun
banyak faktor yang mempengaruhi kami untuk mempertimbangkan usaha yang satu ini
diantaranya yang telah disebutkan di atas. Kami berpikir bahwa melakukan
pengindentifikasian terhadap usaha bengkel yang berbau otomotif ini sangatlah
menarik dan tentunya unik untuk kita pahami dan telusuri lebih dalam. Ada hal
yang berbeda dari usaha lainnya, usaha ini mempunyai satu keunggulan atau
keunikan tersendiri. Dari proses tersebut pun kami mendapatkan pernyataan bahwa
“Mesin tidak akan mati dan selalu mengikuti perkembangan zaman”.
BAB II
PENJABARAN JENIS USAHA
Bengkel.
Itulah jenis
usaha yang kami tentukan untuk di telusuri lebih lanjut mengenai kegiatan
apa-apa saja yang dilakukannya, bagaimana mengembangkan usaha tersebut dan
mengapa jenis usaha ini banyak sekali ditemui di lingkungan sehari-hari. Usaha
bengkel ini pun memiliki sejuta keunikan tersendiri yang sangat khas.
“Cipta Jaya
Motor”, dan inilah nama bengkel yang kami tuju. Nama ini memiliki arti yang
bermaksud untuk bisa langsung berjaya dalam sekali penciptaannya. Pemilik asli bengkel ini memiliki cita-cita
kedepannya agar terus tercipta kejayaan yang abadi dan terus berkembang lebih
besar serta memiliki cabang di berbagai daerah dan bisa terus bersaing di masa
depannya.
Seperti yang
kita ketahui, bengkel adalah salah satu ladang usaha bergerak di bidang otomotif. Usaha ini
memiliki banyak kegiatan operasional yang mereka jalankan sehari-harinya. Kegiatan
tersebut antara lain yaitu menservis motor, tambal ban, memodif kendaraan,
menjual spare part maupun barang-barang keperluan kendaraan bermotor lainnya.
Jadwal
operasionalnya sendiri yaitu pada setiap hari dari pukul 08.00-20.00 WIB. Dan
dari jadwal tersebut, waktu-waktu yang sering menghasilkan pendapatan terbanyak
adalah hari sabtu dan minggu. Ini dikarenakan oleh liburnya para PNS sehingga banyak
dari mereka yang mengambil kesempatan tersebut untuk memelihara kesehatan motornya
untuk menservis atau mungkin hanya sekedar mencuci motor ke bengkel.
BAB III
OBJEK OBSERVASI
Pendiri bengkel “Cipta Jaya Motor” bukanlah
asli penduduk Indonesia, dia adalah warga keturunan China yang bernama Ahyung.
Saat ini dia berumur 22 tahun dan mendirikan usaha tersebut bersama
keluarganya. Sebelum pindah ke Depok, mereka bertempat tinggal di Kalimantan
Barat dan sempat mendirikan bengkel pula disana, namun karena seluruh
keluarganya berurbanisasi ke Depok maka dia pun turut bersama mereka.
Bengkel ini sudah lebih dari satu tahun
berdiri tepatnya pada bulan September 2011 lalu. Berawal dari sebuah hobi,
itulah salah satu alasan yang memacu berdirinya bengkel ini. Selain itu latar
belakang keluarga pemilik bengkel ini pun juga sudah tidak asing lagi mengenai
masalah otomotif, bisa dibilang seperti turun-menurun. Karyawan yang bekerja di
tempat ini berjumlah 4 orang yang salah satu diantaranya adalah seorang mekanik
asli yang sudah mendalami ilmu mesin saat sekolah dulu.
Hal terunik yang pertama kali tercermin dari
bengkel ini ialah letaknya yang persis bersebelahan dengan usaha bengkel lain,
namun sangat disayangkan karena ketika kami datang ke tempat bengkel tersebut
mereka sedang tidak beroperasi. Walaupun begitu, persaingan mereka tidaklah
seperti persaingan Barcelona vs Real Madrid yang bersaing sangat ketat bahkan
rela melakukan hal apapun demi memperoleh kemenangan. Persaingan mereka adalah
persaingan yang positif. Mereka masing-masing menunjukkan keterampilannya dalam
mengolah mesin, memaksimalkan service yang dilakukan, menyediakan spare part,
onderdil dan accessories lainnya dengan kualitas bagus serta memuaskan hati
para pelanggan. Oleh karena itu, setiap bengkel harus memiliki seorang mekanik
yang berkualitas dan biasanya orang tersebut memiliki kesabaran, ulet dalam
bekerja, jujur dalam melaksanakan pekerjaan dan tidak lupa pula yaitu harus
bertaggung jawab.
Berbisnis dibidang otomotif ini adalah salah
satu usaha yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan jumlah bengkel yang mau
seberapapun banyaknya maka pasti akan tetap lebih banyak lagi jumlah motor yang
digunakan oleh masyarakat. Pada usahanya ini, pemilik mengkhususkan bengkel
tersebut hanya kepada kendaraan bermotor. Ini dilakukan karena banyaknya minat
dan selera masyarakat yang lebih condong ke arah sana, lebih mudah dan murahnya
mencari peralatan motor dibandingkan dengan mobil juga menjadi faktor pendukung
mengapa bengkel ini lebih menspesialisasikan dirinya untuk kendaraan bermotor.
Usaha yang awalnya hanya bermodalkan Rp.
5000.000 kini sudah bisa mengembangkan diri dengan menuai pendapatan bersih
yang hampir menyentuh angka Rp. 200.000.000 pertahunnya. Total tersebut sudah
diambil dari segala jenis kegiatan yang dilakukan di bengkel dan penyumbang
terbesar adalah diterima dari proses penyervisan motor. Dari kegiatan itu
pemilik dapat menerima setidaknya Rp. 100.000 perhari dari setiap karyawan.
Pemilik juga mengatakan bahwa mesin itu tidak
akan pernah mati karena akan selalu mengikuti perkembangan zaman. Manusia akan
terus mengembangkan mesin tersebut sehingga akan selalu terjadi inovasi-inovasi
baru dalam jenis motor yang diproduksi. Dibalik sisi positif yang menguntungkan
bagi bengkel tersebut, terdapat pula tantangan maupun rintangan bagi para
mekanik yaitu bagaimana cara menjinakkan mesin tersebut. Untuk mengatasi hal
ini, para mekanik biasanya mencari informasi pelatihan mengenai mesin tersebut
dan tidak lupa ikut serta di dalamnya.
Kelebihan dari usaha bengkel ini adalah dapat
memenuhi kebutuhan hidup terutama kepada objek sasarannya yaitu tentu saja
orang-orang yang memiliki sepeda motor dan para pecinta mesin. Mereka sering
meminta kendaraan mereka untuk dimodif sedemikian rupa agar terlihat lebih
keren. Usaha bengkel ini juga dapat membantu pelanggan ketika mereka membutuhkan
bantuan jasa servis ataupun yang lainnya yang biasanya mereka perlukan demi
menjaga asset mereka tersebut agar tetap terjaga dengan baik kualitas
manfaatnya.
Ketika dalam
sebuah usaha ada kelebihannya, sudah pasti terletak sisi kelemahan di dalamnya
karena tidak ada suatu apapun yang sempurna di dunia ini. Dan kelemahan ini
dapat dilihat ketika adanya penyelewengan dari ilmu mesin tersebut yakni dengan
ikut serta dalam ajang trek-trekan motor atau sering kita kenal dengan terabas
motor. Kenapa hal ini sering terjadi? Dan jawabannya adalah karena kurangnya
pembinaan dari dalam diri karyawan tersebut yang khusus diberikan perusahaan
kepada karyawanna dalam segi spiritual dan kehidupan. Hal tersebut di atas
mengakibatkan kurangnya kesadaran pada setiap diri karyawan masing-masing
tentang ajang yang bisa dibilang hanya memperadukan gengsi mereka. Namun bila
dilihat dari segi keterampilan, kemampuan mereka sudah tidak layak lagi untuk
dipertanyakan karena dalam merekrut karyawannya, pemilik menetapkan kebijakan
untuk menerima setiap pelamar yang ingin menjadi pegawai mereka dengan senang
hati. Tetapi tidak hanya sampai disitu, pemilik terlebih dahulu melihat kinerja
karyawannya dalam mengolah mesin. Jika calon mekanik tersebut dapat terbilang
ahli maka perusahaan akan mengizinkannya untuk tetap bekerja. Beda halnya
ketika orang tersebut terlihat kurang piawai dalam mengerjakan tugas, dengan
berat hati mereka harus mengurungkan niatnya untuk dapat bejerja di bengkel tersebut.
Selain keterampilan, pemilik juga melihat mereka dari segi sifat yaitu kesabaran,
kejujuran, keuletan dalam melaksanakan
pekerjaan dan tanggung jawab mereka sebagai seorang mekanik. Demikian itulah
kriteria calon pegawai yang dipilih oleh bengkel ini untuk dipekerjakan.
Di setiap perusahaan pasti tidak asing lagi dengan
yang namanya masalah, baik itu masalah pekerjaan, managemen, komplain para
pelanggan atau sering merembet pula ke masalah pribadi. Permasalahan ini
haruslah dilewati dengan kepala dingin dan mengambil keputusan terbaik untuk
menghadapinya. Masalah lain yang dihadapi timbulnya ciptaan motor baru atau
mesin baru yang makin canggih maka bengkel tersebut harus menambah kapasitas
barang yang baru dan sesuai dengan kecanggihan motor tersebut tentunya agar
mereka bisa terus bersaing dengan yang lain.
BAB IV
ANALISA USAHA
Layaknya
usaha-usaha lain, dalam bengkel juga terdapat proses managemen entah itu
tentang bagaimana merencanakan keberlangsungan usaha, mengupayakan para pegawai
untuk bekerja sama dalam menggerakkannya, cara bagaimana mendapatkan perhatian
pelanggan, menciptakan citra yang bagus di mata mereka dan bagaimana melakukan
evaluasi pada setiap pekerjaan yang dilakukan serta usaha mempertanggung
jawabkannya.
Dalam pandangan
kami sendiri, usaha bengkel ini belum mengaplikasikan nilai-nilai syariah dalam
kegiatan kesehariannya. Tetapi dalam pandangan mereka bahwa yang dimaksud
nilai-nilai syariah itu adalah nilai kemanusiaan yakni sikap toleransi dan tolong
menolong pada yang membutuhkan bantuan jasa-jasanya. Dari sini kami
menyimpulkan bahwa ternyata ditengah masyarakat masih ada yang masih belum memahami
betul lebih jauh lagi tentang apa itu yang dinamakan syariah. Mereka belum
mengenal lebih pasti tentang nilai-nilai syariah ini. Jika makna dari nilai
syariahnya sendiri saja belum mereka pahami, bagaimana cara mereka mau
menerapkan hal tersebut. Maka disinilah ladang dakwah kami sebagai ekonom
rabbani untuk memasukan nilai-nilai syariah dalam kehidupan mereka.
BAB V
PENUTUP
a)
Kesimpulan
Setelah melaksanakan proses indentifikasi ke bengkel
“Cipta Jaya Motor”, kami bisa mendapatkan ilmu yang sangat luar biasa. Kami
bisa mengetahui langsung bagaimana mereka menerapkan proses managemen pada usahanya
tersebut. Dan pembelajaran berikutnya yang dapat dipetik dari sini yaitu pengetahuan
di bidang otomotif tersebut yang sebelumnya kami hanyalah orang awam dan tidak
mengerti mengenai apa saja yang mereka lakukan demi menunjang keberlangsungan
usaha. Kini kami mendapat penerangan tentangnya dan mengambil kesimpulan bahwa
ketika seseorang ingin membuka sebuah usaha bisnis maka kita harus merencanakan
sesempurna mungkin tentang masa depan usaha itu sendiri.
Sungguh kami merasakan bahwa pengalaman adalah guru
terbaik.
b)
Saran
Kami keluarkan beberapa saran untuk bengkel “Cipta
Jaya Motor” yang menurut kami dapat membantu melancarkan usaha mereka lebih
baik lagi. Kami melihat masih ada kekurangan dalam managemen usahanya. Mereka
belum merincikan tentang bagaimana penggambaran usaha mereka tersebut di masa
depan dan cara menjalin komunikasi mereka pada pelanggan juga terlihat kurang
akrab, maka dari itu memaksimalkan perencanaan masa depan usaha mereka dengan
baik dan lebih ramah dan menjaga sikap mereka pada pelanggan mungkin adalah
saran terbaik dari kami.